Ia adalah Awan

 

Sang pencipta mengantarnya ke suatu tempat 
Di mana ia bisa melihat segala hiruk pikuk penghuni bumi
Penghuni itu adalah kalian, manusia-manusia kuat yang sebenarnya rapuh

Ada mereka yang tengah gembira karena baru saja menjadi mahasiswa baru di kampus impiannya
Dan ada mereka yang masih saja bingung mengapa belum ada kampus yang menerimanya
Ada mereka yang memilih untuk tidur lebih awal karena baginya tidur adalah jalan keluar dari masalah
Juga mereka yang selalu terjaga dari tidurnya sebab sibuk memikirkan penilaian orang lain terhadapnya
Ada mereka dengan sejuta wishlist-nya, tapi enggan bangkit dari pulau kapuk itu
Ada mereka yang selalu ingin menyenangkan semua orang meski tau itu melelahkan
Ada mereka yang dipaksa sehat oleh negara yang sakit

Ia memperhatikan setiap langkah manusia
Langkah kecil yang mereka tak pernah sadar bahwa langkah itu membawanya pada perubahan yang besar dan menakjubkan

Ia selalu berusaha menghibur dengan menjadi cerah dan ceria agar manusia mau menatapnya
Ia menari kesana kemari agar manusia mengabadikan aksinya melalui mesin bernama kamera
Ia berubah-ubah wujud agar manusia mampu berimajinasi seunik mungkin

Tanpa manusia sadar, ia sebenarnya menyimpan beban begitu banyak
Dan saat ia tak lagi bisa membendungnya, ia luapkan semua itu dalam bentuk hujan
Ia menangis
Sendiri
Sedang manusia bergegas lari masuk ke dalam rumah
Menutup semua pintu dan jendela

Tak ada yang tahu betapa kesepiannya ia
Tak ada yang tahu betapa menyakitkan
Ketika ia sadar tak ada siapa pun yang mau mengerti dan menemaninya
Ia sendiri
Dan masih selalu begitu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terlampau Berbeda

Memanage Uang